Minggu, 04 November 2007

Danmen dan Kasmen Seumur Hidup

“ WIDYA CASTRENA DHARMA SIDDHA “

Kaderisasi yang macet dari level pimpinan khususnya Danmen dan Kasmen berdampak terhadap pola pikir yang tidak berkembang dan berkutat dalam konsep yang itu-itu saja. Saya rasa pantas untuk menyebut Danmen dan Kasmen kita sebagai Danmen dan Kasmen Seumur Hidup….. Beberapa hari yang lalu saya berbincang dengan beberapa alumni dan juga anggota menwa dari luar Mahawarman yang kebetulan sedang berlibur di Kota Bandung, ada anekdot yang menggelikan ketika dia bilang kalau di Propinsi dia semenjak dia menjadi Menwa sampai sekarang dia sudah menjadi alumni kurang lebih 5 tahun sudah 3 kali terjadi pergantian Kasmen dan 2 Kali pergantian Danmen, tapi dalam kurun waktu 5 tahun juga, di Mahawarman yang dia kenal Danmen nya masih Brigjend Purn SD dan Kasmen masih YSM, lalu dia bilang “Hebat benar bapak bapak ini sampai sekarang masih ngejabat, ga malu apa di bilang Gila Jabatan…. Hehehe…“ kami yang dengar jadi ketawa kegelian sekaligus malu punya pimpinan yang ga tau malu… Hehehe…

Kalau saja selama masa menjabat beliau beliau itu terjadi perubahan yang sangat banyak ke arah yang lebih baik pasti semua anggota Mahawarman di seluruh Satuan di Jawa Barat akan dengan sangat hormat untuk memohon beliau beliau menjabat lagi dalam masa kepemimpinan periode berikutnya, tapi beliau beliau ini sudah jelas-jelas dalam masa kepemimpinan nya gagal tapi masih saja ingin menjabat dan dengan sengaja menutup segala kemungkinan untuk lengser dengan melalui masa 1 periode kepemimpinan dan menjabat lagi tanpa ada proses pemilihan ataupun persetujuan dari seluruh satuan Mahawarman yang ada di Jawa Barat. Sungguh hal yang sangat memalukan, perlu kita cermati ada apa dibalik ketidakbenaran ini semua….??? Motif apa yang melatar belakangi ini semua…???

Tidak adanya regenerasi bukan berarti tidak adanya Kader Anggota Mahawarman Jawa Barat yang tidak mampu untuk menjabat posisi tersebut, untuk Danmen tidak perlu idealis harus dari TNI ataupun Purn TNI, masih banyak Alumni Mahawarman yang sudah berhasil menduduki jabatan-jabatan strategis di Jawa Barat ataupun di tingkat Nasional yang bisa di usulkan untuk menjadi Danmen, lebih baik memiliki Komandan yang berasal dari Sipil/Alumni Menwa tetapi lebih loyal terhadap organisasi, mengetahui kebutuhan organisasi, lebih banyak waktu meluangkan pikiran, tenaga, bahakan materi untuk organisasi dari pada memiliki Danmen yang sampai saat ini pun masih banyak Anggota Mahawarman yang belum tahu wajah Danmen itu seperti apa karena saking sibuknya beliau sehingga tidak ada waktu sama sekali untuk ngurus Mahawarman dan untuk tanda tangan pun harus di inapkan berhari-hari sehingga beberapa kasus terjadi seperti Surat Keputusan ataupun Surat Perintah di keluarkan oleh Kasmen, aturan darimana ya Kasmen bisa mengeluarkan Skep dan Sprint, Memalukan ….

Untuk jabatan Kasmen, masih sangat banyak kader Anggota Mahawarman yang saya rasa lebih mampu, yang taraf pola pikirnya lebih baik dan lebih mengerti kebutuhan organisasi di level bawah sampai level atas. Sangat banyak Anggota yang mempunyai kualifikasi Dinas Staf, Suspelat, Suskalak, bahkan setahu saya ada yang sudah Suskapin yang sudah jelas pola pikirnya lebih baik ataupun Staf-staf Skomenwa yang tidak satupun diantaranya pernah mengikuti pendidikan Lanjutan, jadi Staf Skomen hanya jebolan Diksar saja yang pikirannya hanya terpola sebagai seorang Prajurit bukan sebagai seorang dengan level Bintara ataupun Perwira. Menyedihkan…

Kepada para anggota Mahawarman di satuan-satuan jangan lah bersedih hati setelah membaca tulisan tulisan di Blog JAM ini, nasi sudah menjadi bubur sekarang saatnya bukan untuk menangis tapi saatnya untuk bangkit dari segala keterpurukan Organisasi ini, bagaimana kita mengolah bubur itu menjadi enak rasanya tentunnya di tangan anda lah Organisasi ini akan Maju dan Berkembang, segera singkirkan virus-virus yang menggerogoti Organisasi ini, Mahawarman Sa eutik ge Mahi ….!

Ada yang berminat menjadi Danmen dan Kasmen??? Segera Usulkan, Buktikan anda bisa, dan Jangan pernah Ragu, Kebenaran harus di tegakkan, kesalahan harus dipatahkan, Kesalahan organisasi ini bukan pada anggotanya tapi pada pemimpin-pemimpinnya yang tidak pernah memikirkan anggotanya. “Sempurnakan Pengabdian mu wahai Ksatria Mahawarman “

Sekarang bukan saat kita menunggu kebijakan dari Skomenwa karena Skomenwa hanya mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada kepentingan-kepentingan mereka yang ada disana tapi tidak pernah memikirkan kepentingan dan kebutuhan satuan di Mahawarman secara utuh. Sekarang saatnya dari satuan yang bergerak, bangunkan mereka yang masih tertidur lelap dan terlena dengan kepentingan-kepentingan pribadi yang sangat jauh dari Organisasi ini. Apakah rekan-rekan pernah berpikir sampai kesana???

Betapapun kerasnya artikel Blog JAM tetap berada dalam kepedulian kepada masa depan Mahawarman, sehingga jangan dipolitisir menjadi propaganda yang menyudutkan siapapun. Meski begitu, Blog JAM tidak segan-segan membidik perilaku siapapun yang berpotensi merusak Mahawarman.

Sekian