Senin, 19 November 2007

PEMILIHAN KASMEN 2004

WIDYA CASTRENA DHARMA SIDDHA

Admin Blog JAM menemukan dokumentasi Pelaksanaan Pemilihan Kasmen 17 April 2004 dari Moses Latuhimalao (Yon IV Kompi Univ. Kristen Maranatha) kepada Yakobus Stefanus Muda (Yon II Unpad).

Beberapa Anggota Mahawarman yang terlihat di foto diantaranya :



Kasmen Moses Latuhimalao & Aslog Agus Winarno sebagai Ketua Panitia Pilkasmen



Paling depan perwakilan dari Alumni, 3 orang dari kiri depan adalah perwakilan Yon IV, selanjutnya Danki BS STKS, Danyon II Unpad Ali, ?????, Wadanyon XI UPI Asep Gunawan, Danyon XI UPI Arif, Danki BS IAIN SGD, Wadanyon II Unpad Okto Komarudin, WaAsops Nanik, Yon IX Uci Sanusi, ???



Yon VI (pakai loreng Danki STBA, Fauzi, & Danyon VI), Yon I (Wadanyon dan Danyon), ?????, ????



Foto yang di dapat terbatas, jadi masih ada beberapa orang lagi yang tidak terlihat di foto seperti Aspers Floren Isaq, dan Calon Kasmen Yakobus & Sri lanka.

Menurut aturan Pilkasmen sesuai dengan Rako XI Mahawarman tahun 1990, disana dijelaskan bahwa yang berhak memberikan suara diantaranya adalah :
  1. Danyon I s/d XII ( Total 10 suara karena Yon V tidak ada, dan Yon X sudah menjadi MahaBanten).
  2. Danki BS (Total 4 Suara : STKS, STIA LAN, IAIN, UNJANI)
  3. Asisten I s/d V (Total 5 Suara)
  4. Danmen, Kasmen, Set, Dandenma, Danpolmen (Total 5 Suara)
  5. Ika Alumni (1 Suara)
Jadi Total Suara adalah 20 suara.

Sedangkan yang hadir tidak mencapai 20 suara yaitu :
Yon I, II, IV, VI, IX, XI (6 suara)
Asisten (Aspers, Aslog, Asops), Kasmen, Ika Alumni (5 Suara)
Danki BS (STKS, IAIN SGD) 2 suara

Total 13 Suara.

Jadi apakah Pemilihan Kasmen Yakobus sudah sah sesuai aturan ??? Minimal 51 persen suara seluruh hak suara yang ada artinya minimal 11 suara.
Pada saat itu ada 2 calon yaitu Yajobus dan Srilanka. Apakah Yakobus mendapatkan 11 suara? dari 13 suara yang ada?????? sangat diragukan kebenarannya....!!!!

Menurut Sumber Blog JAM yang dapat dipercaya dan tidak mau disebutkan namanya (salah satu yang hadir di Pilkasmen tersebut) mengatakan bahwa telah terjadi Pemalsuan data dan tanda tangan yang hadir pada Pilkasmen tersebut!!!!! dan telah terjadi pemusnahan dokumen Pilkasmen 2004. Kemungkinan dokumen tersebut ada di tangan Yakobus sekarang!!!
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebenarnya Kasmen Yakobus Stefanus Muda secara aturan dan legalitas tidak Sah menjabat sebagai Kasmenwa Mahawarman karena telah Cacat Secara Hukum dan Cacat terhadap Organisasi ini!!!

Dengan ini Blog JAM menyatakan MENANTANG YAKOBUS STEFANUS MUDA UNTUK MEMBEBERKAN BUKTI KEBENARAN DOKUMEN PILKASMEN KEPADA SELURUH ANGGOTA MAHAWARMAN YANG ADA DI JAWA BARAT !!! SECEPATNYA !!!

Kepada Anggota ataupun Alumni Mahawarman yang ada di dalam foto agar segera melakukan pertanggungjawaban dan membuat pernyataan terhadap jalannya kegiatan Pilkasmen 2004. Jika anda hanya diam saja berarti anda sudah tidak peduli dengan Organisasi ini dan Anda sudah turut andil dalam menghancurkan Mahawarman secara perlahan!!! dan anda Merelakan organisasi Ini dipimpin Oleh Orang yang SALAH. Tunjukkan Kepedulian Anda melalui Blog JAM!!!

KOMANDO !!!

Sabtu, 17 November 2007

Cara Mudah Mengisi Komentar di Blog JAM

'WIDYA CASTRENA DHARMA SIDDHA"

Beberapa hari yang lalu admin Blog JAM mendapat email dari rekan-rekan Mahawarman yang mengatakan bahwa sangat sulit untuk dapat memposting komentar di Blog Jam. Untuk memudahkannya maka admin Blog Jam tidak akan memoderasi komentar sehingga rekan-rekan dapat bebas ber ekspresi dan mengeluarkan pendapat untuk Kemajuan Mahawarman Tercinta...

Langkah-langkah memasukkan komentar :

Klik Komentar dibawah artikel
Pilih sebuah identitas, gampangnya tinggal pilih lainnya
Masukkan nama Anda
Halaman web kosongkan saja
Ketik komentar di Text Box
Jika sudah siap di posting, klik Publikasikan Komentar Anda

Selamat berekspresi dan berpendapat, berikan yang terbaik untuk MAHAWARMAN tercinta........

Komando !!

Dephan Usulkan Wajib Militer

Koran Sindo Jum'at, 02/11/2007

Departemen Pertahanan (Dephan) mengusulkan kembali program wajib militer (wamil) bagi masyarakat sipil sebagai komponen cadangan strategis pasukan TNI.

Rencananya, usulan ini dimasukkan dalam draf Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Komponen Cadangan bagi Warga Sipil yang akan diajukan ke DPR awal 2008. Dengan usulan ini, seluruh warga negara diwajibkan mengikuti pelatihan dasar militer. “Salah satu pasal dalam RUU itu menyebutkan, setiap perusahaan wajib memberi izin bagi karyawannya yang berumur 18–45 tahun yang diminta oleh negara untuk menjadi anggota komponen cadangan, untuk mengikuti wajib militer,” tegas Dirjen Potensi Pertahanan (Pothan) Dephan Budi Susilo Supandji di Kampus FISIP UI, Depok, kemarin.

Menurut dia, komponen cadangan tersebut bisa berasal dari kekuatan paramiliter, tenaga ahli, profesional, kalangan industri, dan seluruh warga negara Indonesia (WNI) baik secara individu maupun kelompok. “Kita sedang mengajukan RUU ini, awal 2008 diperkirakan sudah masuk ke DPR. Jika dibutuhkan, dan dalam keadaan darurat perang, komponen cadangan bisa jadi kombatan,” ungkapnya. Dalam situasi perang, para kombatan tidak terikat hukum humaniter internasional.

Artinya, warga sipil yang dipersenjatai dan tidak masalah bila tertembak mati. Budi mengatakan, tanggung jawab terhadap mobilisasi komponen cadangan dalam situasi perang ini akan berada di bawah pemerintah dengan persetujuan DPR. Ketika persetujuan untuk memobilisasi sudah didapatkan dari pemerintah dan DPR, barulah komponen cadangan berada di bawah komando Mabes TNI untuk dilatih. Budi menegaskan,jika RUU Komponen Cadangan ini disetujui, Dephan berencana mengajukan RUU Latihan Dasar Militer (Latsarmil). Hal tersebut untuk menjadi dasar hukum dilaksanakannya latihan militer bagi calon anggota Komponen Cadangan.

Mengenai karyawan yang terlibat dalam wamil ini, Budi mengatakan bahwa kurang lebih enam bulan,karyawan yang bersangkutan akan diberi kompensasi. Berdasarkan estimasi Dephan, setidaknya dibutuhkan 200.000 warga sipil yang akan direkrut menjadi anggota komponen cadangan. Anggota Komisi I DPR Happy Bone Zulkarnen menyambut baik usulan Dephan tersebut. Menurut dia, hal itu dilakukan agar sistem pertahanan Indonesia lebih kuat. “Bela negara itu jangan hanya menjadi tugas prajurit saja, tetapi juga semua elemen bangsa,”katanya ketika dihubungi SINDO tadi malam.

Politikus Partai Golkar ini mengatakan, wamil tersebut bisa berimbas pada efisiensi anggaran untuk tentara. Sebab, kata dia, dalam kondisi aman, jumlah tentara aktif sebaiknya tidak terlalu banyak. Happy yakin program tersebut tidak akan membuat watak masyarakat sipil berubah menjadi militer. ”Jangan disamakan dengan satuan tugas (satgas) ataupun kelompok-kelompok yang dididik secara militer,” tandasnya. Pengamat militer Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Koesnanto Anggoro menilai wacana wamil bagi warga sipil sebagai komponen cadangan masih belum perlu dilakukan. ”Sebagai sebuah sistem memang harus ada.

Tapi apakah sudah perlu dilakukan itu perlu ditinjau. Karena penggunaan komponen cadangan baru diberlakukan, apabila komponen utama sudah tidak mampu,” tegas Koesnanto. Menurut dia, sebaiknya Dephan lebih memprioritaskan memperkuat komponen utama, seperti meningkatkan teknologi dan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Jika memang akan diberlakukan, wamil tidak hanya menitikberatkan pada latihan dasar kemiliteran seperti barisberbaris.

Koesnanto juga mengingatkan agar warga yang mengikuti wamil tidak boleh ditugaskan dalam menanggulangi ancaman dalam negeri. ”Jangan sampai mereka ditugaskan dalam membasmi gerakan separatis bersenjata, misalnya di Aceh. Masa melawan bangsa sendiri. Secara moralitas tidak baik,” tuturnya. Jika untuk menanggulangi ancaman dari luar negeri, menurut dia, wamil juga tidak akan berjalan efektif. Sebab, jika hal itu terjadi, besar kemungkinan yang terjadi adalah perang senjata modern untuk menghancurkan sasaran strategis.

Suroyo Jadi Pangdam III/Siliwangi

PROMOSI, mutasi, dan rotasi jabatan di tubuh jajaran TNI AD merupakan bagian dari upaya pembinaan satuan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Hal itu selaras dengan pembinaan personel guna mengembangkan kemampuan perwira dalam dimensi kepemimpinan, manajerial, serta profesionalisme TNI AD.

Rabu (7/11) ini, Mayjen TNI Suroyo Gino akan dilantik menjadi Panglima Kodam III/Siliwangi menggantikan Mayjen TNI George Toisutta. Serah terima jabatan akan dipimpin langsung Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Djoko Santoso di Markas Brigadir Infanteri (Brigif) 15 Kujang II, Jln. Kebon Bibit Kota Cimahi.

Pengangkatan Suroyo menjadi Pangdam III/Siliwangi berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto No. Kep/172/IX/2007 tertanggal 4 September 2007, bersama 45 perwira tinggi jajaran TNI lain yang mendapat promosi. Sebelum menempati jabatan baru, Suroyo menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) sejak 2006.

Karier militer

Suroyo memulai pendidikan militer di Akabri pada 1976 dan terakhir mengambil pendidikan di Lemhanas pada 2001 silam. Pria kelahiran Banjarmasin, 20 Agustus 1962 itu juga pernah memimpin pasukan di Aceh saat menjadi Wakil Panglima Komando Operasi (Wapang Koops) TNI Aceh pada 2004.

Setelah menyerahkan jabatannya, Mayjen TNI George Toisutta akan menempati posisi baru sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad). George menggantikan Letjen TNI Erwin Sujono yang akan menempati posisi baru sebagai Kepala Staf Umum TNI.

Setahun yang lalu, tepatnya 11 September 2006, George Toisutta diangkat menjadi Pangdam III/Siliwangi untuk menggantikan Mayjen TNI Sriyanto. Sebelum menjabat Pangdam III/Siliwangi, Toisutta pernah menjabat sebagai Pangdam XVII/Trikora.

Sebagai komandan teritorial pembinaan wilayah Jawa Barat dan Banten, jabatan sebagai Pangdam III/Siliwangi cukup berat. Apalagi, Jabar dan Banten merupakan daerah penyangga ibu kota negara, DKI Jakarta.

Jumat, 16 November 2007

Diksar Yang Membingungkan

"WIDYA CASTRENA DHARMA SIDDHA"

Hari ini casis menwa mahawarman kumpul di skomen untuk seleksi diksar menwa.disaat seperti ini masih aja bikin bingung para komandan satuan !!!! dengan ketidak jelasan kuota per satuan yang katanya di batasi 10 orang siswa per satuan, sungguh ironis disaat kita dalam keadaan krisis anggota, bagaimana nasib satuan yang tidak ada anggota terus dapat casis hanya sedikit kemudian ada yang tidak lulus atau tidak lulus sama sekali pa yang terjadi? jika memang demikian berarti skomen membunuh satuan secara perlahan dengna kedok pemberdayaan SDM mahawarman?????? Kenapa tidak dengan Pendidikan Lanjutan!!!!! yang justru itu yang diharapkan dari tiap2 satuan untuk membina SDM anggotanya !!! coba kita renungi jangan kita terlena dengan pendidikan gratis, yang belum tentu hasilnya maksimal atau tidak sesuai yang kita harapkan......
saudaraku seperjuangan juga adik2ku mulai sekarang mari kita belajar kritis dengna tujuan untuk MAHAWARMAN yang lebih baik....

Minggu, 04 November 2007

Lambang Mahawarman Berubah???


“WIDYA CASTRENA DHARMA SIDDHA”

Lambang Mahawarman berubah??? mungkin Pa Dolly Panggabean akan sangat bersedih dikala lambang Mahawarman karyanya yang penuh makna berubah. Terkesan sepele memang tapi ini benar adanya, setiap unsur dari lambang tersebut mempunyai makna yang sangat mendalam. Pa Dolly mungkin tidak akan marah kalau orang yang mengubah nya hanya meniru lambang yang dia buat untuk kepentingan organisasi diluar Mahawarman, tapi ini yang merubah bukan orang lain, menurut sumber Blog JAM yang 1000 % dapat di percaya mengatakan bahwa lambang Mahawarman yang sekarang ada di Website resmi Skomenwa Mahawarman Jawa Barat adalah hasil karya Kasmen YSM, sungguh diluar dugaan saya, ini sudah jelas-jelas melanggar hak cipta dan melanggar makna daripada lambang Mahawarman yang maknanya saya pahami betul semenjak saya menjadi Casis pada saat menjalani Pradik di satuan saya.

Disaat beberapa karya orang Indonesia di jarah oleh Negara tetangga Malaysia yang notabene nya masih satu rumpun kita kewalahan untuk membuktikan bahawa itu adalah karya Bangsa Indonesia. Masih dalam ingatan kita Lagu Rasa Sayange, Wayang golek, Angklung Mang Ujo, Batik, Lagu Jali-jali, sampai sate Madura mau di akui sebagai Ciptaan orang Malaysia.

Hal itupun ternyata terjadi di Mahawarman, tanpa sepengetahuan Pa Dolly Panggabean ternyata tiba-tiba lambang itu berubah, dan tidak tanggung-tanggung kemunculannya langsung ada di Website Resmi Mahawarman Jawa Barat, silahkan anda klik link ini www.mahawarman.org

Bukankah ini sudah termasuk dalam pelanggaran Hak Kekayaan atas Intelektual seseorang??? Menjadi suatu pertanyaan generasi Mahawarman sekarang apakah tahu lambing organisasi Mahawarman yang asli, bagaimana kalau ada pertanyaan seperti itu??? Apakah anda bisa menjawab??? ( Pertanyaan ini ditujukan kepada Yang Mulia Kasmen YSM, Kasmen Se umur hidup …. ) Buat rekan-rekan anggota Mahawarman dimanapun berada jangan heran jika nanti suatu saat Skomenwa Mahawarman akan berubah menjadi suatu Kerajaan Mahawarman Monarki Absolut di Bawah Pimpinan Yang di Pertuan Agung Kasmen YSM.

Kepada para alumni se angkatan Bapak Dolly Panggabean dimanapun berada mohon sampaikan kabar ini kepada Yth. Pak Dolly Panggabean dari Yon 1 ITB, mungkin beliau bisa langsung cek ricek ke Skomenwa Mahawarman Jl. Surapati No. 29 Bandung untuk menanyakan secara langsung Motivasi Saudara YSM menciptakan lambang yang palsu ini. Saya sendiri jadi heran, apakah bung YSM tidak memahami makna dari lambang Mahawarman tersebut???

Diksar Sebentar Lagi …

“ WIDYA CASTRENA DHARMA SIDDHA “

Suatu rekor yang fantastis di tahun 2006 pada saat Skomenwa melaksanakan Pendidikan Dasar sampai dengan 7 gelombang yang hanya membuat semua orang tertawa dan menertawakan kebijakan pimpinan yang tidak mengedepankan unsur kepantasan dan mengesampingkan aturan yang ada. Kegiatan yang terjadi dari tahun ke tahun hanya Diksar dan Diksar saja tanpa ada keinginan untuk melaksanakan Diklat lanjutan seperti Dinas Staf dan Suskalak ataupun sampai kepada jenjang Suskapin sehingga janganlah heran jika kader-kader Mahawarman sekarang lebih apatis, dan tidak peka terhadap ATHG yang mengancam Organisasi Menwa di tingkat satuan sampai dengan Skomenwa karena pola pikir yang dibentuk dari Pendidikan Dasar sama sekali tidak cukup untuk membuat seorang Anggota Mahawarman menjadi lebih peka, dapat menganalisa dan membuat konsep yang baik untuk kemajuan Organisasi.

Beberapa staf yang sekarang sudah menjadi mantan pernah mengkritisi kebijakan yang diambil Kasmen untuk membiarkan beberapa satuan melaksanakan Diksar mandiri dengan lisensi dari Rindam atas pengajuan Skomenwa, kebijakan yang sarat dengan KKN. Sangat memalukan… Dalam catatan saya ada Yon 1 ITB, Yon 2 Unpad, Yon 3 Unpar dan Kompi BS UIN bergabung dengan Unsil Tasikmalaya menyelenggarakan Diksar di luar Gelombang yang wajar sehingga terjadi rekor Diksar 7 kali di tahun 2006, sungguh suatu pembuangan anggaran, tenaga dan pikiran. Rekan-rekan anggota bisa membayangkan betapa sibuknya yang menjadi Staf pada saat itu jika hampir setiap bulan harus membuat Renlat dan meninjau medan untuk Latihan, benar-benar pekerjaan yang bodoh dan menggelikan.

Kenapa ini bisa terjadi??? Menurut sumber Blog JAM yang dapat dipercaya, untuk pelaksanaan Diksar yang wajar saja bisa menghabiskan dana lebih dari 10 Juta per gelombangnya, dana itu dipakai dari awal pengajuan Renlat (yang kadang harus ada uang pelicinnya minimal pulsa kepada para pejabat Kodam & Rindam untuk bisa disetujuinya Renlat tersebut), transportasi pendidikan, Biaya pendidikan yang harus di setorkan ke Rindam/Dodik, Biaya Latganda, Kebutuhan Kolat, dan Hal-hal yang diluar dugaan bisa terjadi misalnya jika ada siswa cedera atau sakit. Nah itu yang wajar, kalau yang kurang ajar seperti Batalyon-Batalyon yang Diksar mandiri, sudah jelas uangnya lebih kurang ajar daripada hal yang wajar, menurut Sumber Blog JAM untuk Diksar Yon 1 ITB menghabiskan dana diatas 40 Jt, untuk Yon 2 dan Yon 3 diatas 20 Jt. Wuih, angka yang sangat fantastis untuk level satuan.

Kebodohan ini terjadi lagi pada tahun 2007, Yon 2 Unpad bersikeras ingin Diksar mandiri, dan lagi-lagi Kasmen masih mengijinkan tanpa mau mendengarkan aspirasi dari para Staf nya, sungguh hal yang sangat memalukan dan cukup menjengkelkan para pelatih di Dodik Bela Negara karena mereka kena getahnya harus melaksanakan tugas yang sangat bodoh ini dengan menyelenggarakan Diksar dengan jumlah siswa hanya 6 orang saja dan dilaksanakan di luar ksatrian karena Dodik saat itu masih di rehab. Jumlah hari dipadatkan menjadi 8 hari, apakah ini dapat di benarkan?? Apakah harus diakui sebagai anggota Mahawarman?? Layakkah diberikan KTA?? Wajarkah keputusan ini?? Keputusan ini kalau kita analisa masih sangat berpihak kepada Satuan asal dari Kasmen YSM, selayaknya jika kita sudah menjabat di Skomenwa Mahawarman seharusnya segala kebijakan yang diambil harus mewakili seluruh kebutuhan Satuan Mahawarman di tingkat bawah, dan kepentingan satuan asal menjadi hal yang nomer akhir dari segala prioritas kebijakan yang ada. Bukan begitu rekan-rekan???

Yang perlu menjadi catatan, Dana APBD yang dikucurkan ke Mahawarman bukan hanya untuk satuan-satuan tertentu saja tetapi untuk seluruh satuan di Jawa Barat, bukankah jika dana-dana itu bisa dialihkan ke kegiatan yang lain misalnya Diklat lanjutan seperti Dinas Staf, Suspelat, Suspolmen, Sus SAR, ataupun Suskalak dan Suskapin akan lebih bermanfaat daripada hanya berkutat di Diksar dan Diksar saja.

Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) atas dana-dana yang telah digunakan sampai saat ini tidak jelas peruntukannya dan tidak pernah diketahui oleh Satuan-satuan, jangankan satuan, para Staf di Skomen pun tidak ada yang tahu kecuali Kasmen dan Aslog * (Sumber dari mantan-mantan Staf Skomenwa dan Staf yang masih menjabat Periode Kasmen YSM) Satu hal yang tidak wajar dalam sebuah organisasi Mahawarman jika masih ada sekat-sekat yang tertutup dan tidak bisa diketahui oleh anggotanya sendiri. Patut di pertanyakan !!

Tanggal 19 November 2007 Diksar akan dilaksanakan kembali, menurut sumber dari website mahawarman.org bahwa Diksar kali ini akan di gratiskan, satuan hanya dibebankan biaya sebesar 72ribu seperti yang saya baca dari surat edaran di salah satu satuan di luar bandung. Dari sumber Blog JAM di gedung sate mengatakan bahwa dana APBD untuk Mahawarman akan cair pada minggu pertama bulan November dengan nominal yang sangat fantastis, rekan-rekan bisa menebak untuk Diksar yang digratiskan dana yang dibutuhkan pasti tidak sedikit. Jangan terlena dengan gratisnya, tapi yang patut diwaspadai kemana uangnya akan mengalir?? Berapa uang yang akan cair tersebut, walaupun saya tahu nominalnya saya rasa tidak etis kalau harus menyebutkan secara terbuka di Blog JAM ini jadi bagi rekan-rekan Anggota Mahawarman yang merasa terusik silahkan anda cari tau sendiri, tajamkan kepekaan anda, lakukan unsur Lidik Staf 1, tunjukkan potensi anda, kalau anda baru Diksar saja, mungkin ada istilah yang anda kurang paham, makanya saya sarankan anda Diklat lanjutan… Hehehe…

Diksar bukanlah akhir dari pengabdian anda di Mahawarman, kegiatan-kegiatan yang lain ataupun pendidikan lanjutan akan sangat berharga dan membentuk anda menjadi Manusia yang tangguh, tanggon, dan trengginas dan siap menghadapi kehidupan yang sebenarnya di Masyarakat. Disitulah kita ditempa dan membentuk pola pikir Ksatria Mahawarman.

Info ini 1000 % bisa dipercaya, Silahkan anda nilai kebenaran nya. Selamat mencari kebenaran sejati untuk kemajuan Organisasi tercinta ini, Mahawarman…!!!

Danmen dan Kasmen Seumur Hidup

“ WIDYA CASTRENA DHARMA SIDDHA “

Kaderisasi yang macet dari level pimpinan khususnya Danmen dan Kasmen berdampak terhadap pola pikir yang tidak berkembang dan berkutat dalam konsep yang itu-itu saja. Saya rasa pantas untuk menyebut Danmen dan Kasmen kita sebagai Danmen dan Kasmen Seumur Hidup….. Beberapa hari yang lalu saya berbincang dengan beberapa alumni dan juga anggota menwa dari luar Mahawarman yang kebetulan sedang berlibur di Kota Bandung, ada anekdot yang menggelikan ketika dia bilang kalau di Propinsi dia semenjak dia menjadi Menwa sampai sekarang dia sudah menjadi alumni kurang lebih 5 tahun sudah 3 kali terjadi pergantian Kasmen dan 2 Kali pergantian Danmen, tapi dalam kurun waktu 5 tahun juga, di Mahawarman yang dia kenal Danmen nya masih Brigjend Purn SD dan Kasmen masih YSM, lalu dia bilang “Hebat benar bapak bapak ini sampai sekarang masih ngejabat, ga malu apa di bilang Gila Jabatan…. Hehehe…“ kami yang dengar jadi ketawa kegelian sekaligus malu punya pimpinan yang ga tau malu… Hehehe…

Kalau saja selama masa menjabat beliau beliau itu terjadi perubahan yang sangat banyak ke arah yang lebih baik pasti semua anggota Mahawarman di seluruh Satuan di Jawa Barat akan dengan sangat hormat untuk memohon beliau beliau menjabat lagi dalam masa kepemimpinan periode berikutnya, tapi beliau beliau ini sudah jelas-jelas dalam masa kepemimpinan nya gagal tapi masih saja ingin menjabat dan dengan sengaja menutup segala kemungkinan untuk lengser dengan melalui masa 1 periode kepemimpinan dan menjabat lagi tanpa ada proses pemilihan ataupun persetujuan dari seluruh satuan Mahawarman yang ada di Jawa Barat. Sungguh hal yang sangat memalukan, perlu kita cermati ada apa dibalik ketidakbenaran ini semua….??? Motif apa yang melatar belakangi ini semua…???

Tidak adanya regenerasi bukan berarti tidak adanya Kader Anggota Mahawarman Jawa Barat yang tidak mampu untuk menjabat posisi tersebut, untuk Danmen tidak perlu idealis harus dari TNI ataupun Purn TNI, masih banyak Alumni Mahawarman yang sudah berhasil menduduki jabatan-jabatan strategis di Jawa Barat ataupun di tingkat Nasional yang bisa di usulkan untuk menjadi Danmen, lebih baik memiliki Komandan yang berasal dari Sipil/Alumni Menwa tetapi lebih loyal terhadap organisasi, mengetahui kebutuhan organisasi, lebih banyak waktu meluangkan pikiran, tenaga, bahakan materi untuk organisasi dari pada memiliki Danmen yang sampai saat ini pun masih banyak Anggota Mahawarman yang belum tahu wajah Danmen itu seperti apa karena saking sibuknya beliau sehingga tidak ada waktu sama sekali untuk ngurus Mahawarman dan untuk tanda tangan pun harus di inapkan berhari-hari sehingga beberapa kasus terjadi seperti Surat Keputusan ataupun Surat Perintah di keluarkan oleh Kasmen, aturan darimana ya Kasmen bisa mengeluarkan Skep dan Sprint, Memalukan ….

Untuk jabatan Kasmen, masih sangat banyak kader Anggota Mahawarman yang saya rasa lebih mampu, yang taraf pola pikirnya lebih baik dan lebih mengerti kebutuhan organisasi di level bawah sampai level atas. Sangat banyak Anggota yang mempunyai kualifikasi Dinas Staf, Suspelat, Suskalak, bahkan setahu saya ada yang sudah Suskapin yang sudah jelas pola pikirnya lebih baik ataupun Staf-staf Skomenwa yang tidak satupun diantaranya pernah mengikuti pendidikan Lanjutan, jadi Staf Skomen hanya jebolan Diksar saja yang pikirannya hanya terpola sebagai seorang Prajurit bukan sebagai seorang dengan level Bintara ataupun Perwira. Menyedihkan…

Kepada para anggota Mahawarman di satuan-satuan jangan lah bersedih hati setelah membaca tulisan tulisan di Blog JAM ini, nasi sudah menjadi bubur sekarang saatnya bukan untuk menangis tapi saatnya untuk bangkit dari segala keterpurukan Organisasi ini, bagaimana kita mengolah bubur itu menjadi enak rasanya tentunnya di tangan anda lah Organisasi ini akan Maju dan Berkembang, segera singkirkan virus-virus yang menggerogoti Organisasi ini, Mahawarman Sa eutik ge Mahi ….!

Ada yang berminat menjadi Danmen dan Kasmen??? Segera Usulkan, Buktikan anda bisa, dan Jangan pernah Ragu, Kebenaran harus di tegakkan, kesalahan harus dipatahkan, Kesalahan organisasi ini bukan pada anggotanya tapi pada pemimpin-pemimpinnya yang tidak pernah memikirkan anggotanya. “Sempurnakan Pengabdian mu wahai Ksatria Mahawarman “

Sekarang bukan saat kita menunggu kebijakan dari Skomenwa karena Skomenwa hanya mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada kepentingan-kepentingan mereka yang ada disana tapi tidak pernah memikirkan kepentingan dan kebutuhan satuan di Mahawarman secara utuh. Sekarang saatnya dari satuan yang bergerak, bangunkan mereka yang masih tertidur lelap dan terlena dengan kepentingan-kepentingan pribadi yang sangat jauh dari Organisasi ini. Apakah rekan-rekan pernah berpikir sampai kesana???

Betapapun kerasnya artikel Blog JAM tetap berada dalam kepedulian kepada masa depan Mahawarman, sehingga jangan dipolitisir menjadi propaganda yang menyudutkan siapapun. Meski begitu, Blog JAM tidak segan-segan membidik perilaku siapapun yang berpotensi merusak Mahawarman.

Sekian

Tips Membaca Blog JAM

" WIDYA CASTRENA DHARMA SIDDHA "


Kepada seluruh rekan-rekan Blog JAM, bahwa ini adalah catatan penting sebelum anda membaca blog ini. Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahpahaman diantara sesama rekan tentang apa-apa yang tertulis dalam Blog ini.

Perlu dipahami bahwa adalah tidak mungkin untuk menyampaikan informasi penting secara langsung dalam media terbuka seperti Blog. Oleh karena itu, bacalah pelan-pelan dan perhatikan pesan-pesan tersembunyi yang hampir selalu ada dalam setiap tulisan. Ada yang tersurat dan ada yang tersirat.

Betapapun kerasnya artikel Blog JAM tetap berada dalam kepedulian kepada masa depan Mahawarman, sehingga jangan dipolitisir menjadi propaganda yang menyudutkan siapapun. Meski begitu, Blog JAM tidak segan-segan membidik perilaku siapapun yang berpotensi merusak Mahawarman.

Nilai kebenaran informasi Blog JAM tidaklah mutlak, melainkan dibingkai dalam kemasan yang harus dipahami sebagai suatu cara menghindari permusuhan dengan pihak-pihak yang anti Blog JAM.

Betapapun remehnya informasi dalam Blog JAM, tetap mengandung pesan tertentu.

sekian

Mahawarman Oh Mahawarman


"WIDYA CASTRENA DHARMA SIDDHA"

Blog ini hanyalah refleksi keprihatinan seorang ksatria mahawarman yang menjadi saksi terpuruknya salah satu elemen bangsa dan negara, yaitu MAHAWARMAN.

Pendapat dan analisa serta informasi yang ada dalam Blog ini menjadi tanggungjawab individual yang tidak lepas dari faktor kekhilafan, subyektifitas dan kurang akuratnya data pendukung. Perlu pula ditegaskan bahwa semua tulisan dalam Blog ini tidak ada kaitannya dengan kepentingan pribadi manapun, baik secara organisasi maupun unsur personal.

Mahawarman Oh mahawarman

Sekedar kilas balik yang menyebalkan dalam sudut pandang individualistik yang melihat tidak adanya masa depan yang cerah dalam kehidupan pribadi seorang anggota mahawarman pada saat ini.

Ini merupakan counter pandangan negatif yang terlanjur menerpa Mahawarman.

Sungguh dimanapun kita berkarya akan ada orang yang tulus menyumbangkan pikiran, tenaga, materi hanya untuk mahawarman dan ada orang brengsek yang mencari keuntungan pribadi duniawi semata.

Menjadi anggota Mahawarman tidak ada bedanya dengan pekerjaan pengabdian yang lain kepada rakyat dan tanah air kita. Tetapi karena karakternya yang tidak transparan maka syak wasangka begitu kuat kepada Mahawarman. Seolah-olah anggota Mahawarman adalah seorang berpenyakit kusta yang menjijikan dan miskin, atau sebaliknya adalah sosok mahasiswa yang arogan dan sombong yang dibiayai oleh negara dalam berorganisasi dan sangat dekat kepada penguasa baik itu unsur pimpinan kampus, tni ataupun pemerintah. Namun tidak peduli sedikitpun pada nasib rakyat dan tidak berpihak kepada mahasiswa.

Jadilah diri anda sendiri.

Meskipun begitu gelapnya masa depan Indonesia, mahawarman tidak pernah putus asa melihat cahaya diujung labirin kegelapan dan tetap melangkah.

Bertanyalah mengapa sampai saat ini kita masih takut melangkah dalam kegelapan. Bukankah semua harus melangkah entah itu menuju kehancuran atau menyongsong masa gemilang.

Bukan soal ingin mempertahankan idealisme, tetapi masalahnya adalah memberanikan diri melakukan yang seharusnya dilakukan.

Mahawarman oh Mahawarman, betapapun jasamu terhadap rakyat Indonesia, nasibmu bahkan lebih buruk dari pahlawan tanpa tanda jasa. Mahawarman tak lebih dari orang biasa yang bermimpi tentang Indonesia Raya yang mengayomi rakyat dalam kehidupan yang sejahtera.

Jayalah Mahawarman Tercinta ...!